Thursday, 12 January 2023

Hukum Kekekalan Massa

Pada tahun 1700-an, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794), ilmuwan Perancis telah melakukan penelitian dalam rangka mempertanyakan teori flogiston. Dalam percobaan, diamati proses reaksi antara raksa atau merkuri (logam cair putih mengilap) dengan oksigen (pada ruang tertutup) membentuk merkuri oksida (berwarna merah).

Berdasarkan hasil eksperimen, Lavoisier berhasil membuktikan bahwa pertambahan massa raksa tersebut sama dengan massa oksigen yang bereaksi dengan raksa membentuk merkuri oksida. Sehingga ditetapkan Hukum Kekekalan Massa atau dikenal dengan Hukum Lavoisier, yang menyatakan bahwa :

“Massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi”


Contoh Soal :

Logam magnesium bermassa 4 gram dibakar dengan oksigenakan menghasilkan magnesium oksida. Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapa gram massa magnesium oksida yang dihasilkan ?

Pembahasan :

Massa zat-zat sebelum reaksi = massa zat-zat hasil reaksi

massa magnesium oksida = massa magnesium + massa oksigen = 4 gram + 6 gram = 10 gram


Soal :

1.     Terdapat 12 gram magnesium yang bereaksi dengan 16 gram belerang, maka berapa jumlah magnesium sulfida yang dihasilkan ? tuliskan persamaan reaksinya !

2.     Terdapat 28 gram kalsium oksida yang bereaksi dengan 22 gram karbon dioksida. Berapa gram yang dihasilkan dari reaksi ini? Senyawa apa yang dihasilkan dari reaksi ini ?

3.     Sebanyak 31,75 gram logam tembaga (I) direaksikan dengan 8 gram gas oksigen di dalam wadah yang tertutup membentuk tembaga (II) oksida : 2 Cu(s) + O2(g) à 2 CuO(s). Berapa jumlah massa zat yang yang dihasilkan ?

4.     Pada pembakaran magnesium yang dilakukan di udara akan dihasilkan zat magnesium oksida. Apabila magnesium yang dibakar sebanyak 0,098 gram menghasilkan 0,162 gram MgO (magnesium oksida). Berapa jumlah massa gas oksigen yang digunakan dalam reaksi tersebut ?

5.     Sebanyak 100 gram batu kapur (CaCO3) dipanggang di dalam tungku, dan ternyata terbentuk 56 gram kapur tohor (CaO) dan gas karbondioksida. Tuliskan persamaan reaksinya serta tentukan berapa gram gas CO2 yang keluar dari tungku tersebut !

6.     Diketahui sebuah karbon dibakar dengan oksigen yang mempunyai massa 30 gram. Pada akhir reaksi, masih bersisa karbon dengan massa 4 gram. Hasil pembakaran tersebut, menghasilkan karbon monoksida dengan jumlah massa 58 gram. Hitunglah berapa massa karbon pada awalnya ?

7.     Diketahui sebuah reaksi antara gas nitrogen dan hidrogen yaitu sebagai berikut :

N2 (g) + 3 H2 (g) à 2 NH3 (g)

Gas nitrogen yang mempunyai massa 10 gram bereaksi secara sempurna dengan gas hidrogen dengan massa sejumlah X. Reaksi tersebut kemudian menghasilkan ammonia yang memiliki massa berjumlah 18 gram. Berapakah jumlah massa gas hidrogen pada awal reaksi ?

8.     Sebanyak 10 gram belerang direaksikan dengan 10 gram oksigen sehingga membentuk gas belerang dioksida. Apabila reaksi berlangsung secara sempurna maka massa belerang dioksida yang dihasilkan ialah…

9.     Perhatikan persamaan reaksi dibawah ini :

SO2(g) + O2(g) à SO3(g)

Agar reaksi diatas sesuai dengan hukum kekekalan massa, maka koefisien SO2 dan SO3 secara berturut – turut adalah….

10. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 6,4 gram belerang menghasilkan 17,6 gram senyawa besi (II) sulfide. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi ?

Wednesday, 4 January 2023

Materi Sumber Daya Dan Nilai Ekonomis Produk

A. Pengelolaan Sumber Daya dan Nilai Ekonomis

Dalam manajemen usaha terdapat enam unsur yang saling berkaitan, yaitu :

1. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia merujuk pada kemampuan keterampilan manusia yang terlibat dalam produksi produk dan pemasarannya. Pilihan kemampuan teknik yang telah terkuasai dengan baik memudahkan produksi kerajinan.

2. Sumber keuangan

Modal usaha atau modal awal merupakan salah satu unsur yang penting untuk dipertimbangkan. Dalam perhitungan keuangan, tidak hanya modal usaha yang harus dipertimbangkan, tetapi juga Breakeven Point-nya yang akan mempengaruhi penentuan harga jual dari produk kerajinan yang dibuat.

3. Materi/bahan

Pada produksi kerajinan, pemilihan bahan setengah jadi dan bahan jadi merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. Kemudahan dalam mendapatkan bahan, peluang inovasi, efektivitas. dan lain-lain berhubungan langsung dengan bahan produk kerajinan yang akan dipilih.

4. Mesin/alat

Ketersediaan alat yang dibutuhkan untuk membuat produk kerajinan mempermudah efisiensei rjka dalam proses produksi.

5. Metode

Metode yang dimaksudkan di sini adalah penetapan pelaksanaan kerja tugas yang diberikan secara seefisien mungkin baik secara waktu, keuangan, maupun pemasaran.

6. Pasar

Pemasaran adalah faktor penting pada kesuksesan produk kerajinan. Target pasar dan produk yang tepat dapat mempermudah penjualan produk yang dihasilkan. Perhatikan juga daya beli pasar dalam perhitungan harga produk.


B. Sumber Daya Lokal Sebagai Bahan Produk Kerajinan

Indonesia memilki potensi alam yang sangat kaya. Hal ini didukung oleh area daratan dan lautan Nusantara yang terdiri dari pulau-pulau yang menyebar dengan kondisi alam yang berbeda-beda. Setiap daerah di Indonesia memiliki ketersediaan sumber daya alam dan buatan yang berbeda-beda pula, dan dapat dijadikan ciri khas dari produk kerajinan aksesoris interior rumah tangga yang akan dibuat.

Beberapa sumber daya alam yang banyak tersedia di daerah-daerah di Nusantara antara lain adalah: bambu, kayu, rotan, batuan alam, logam, batok kelapa, kerang, tanah liat, benang rami, katun, dan lain sebagainya.

1. Tanah liat

Tanah liat adalah bahan yang mudah ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahan tanah liat sedari dulu telah dimanfaatkan dalam pembuatan gerabah dapur dan kehidupan sehari-hari. Karakteristik tanah liat yang fleksibel, lunak dan mudah dibentuk, membuat tanah liat cukup populer untuk dipilih sebagai bahan utama pembuatan produk kerajinan.

2. Logam

Karakteristik bahan logam mudah dibentuk dengan teknik cetak, serta memberikan tampilan yang unik dan menarik, menjadikan bahan ini menjadi salah satu bahan favorite dalam pembuatan produk kerajinan.

3. Tali

Tali merupakan bahan yang saat ini memiliki banyak ragam pilihan tekstur dan warna baik yang terbuat dari serat alam maupun serat sintetis. Karakteristik tali yang lemas, fleksibel dan mudah dibentuk simpul, memberikan kebebasan bagi perajin untuk membuat berbagai produk.

Monday, 2 January 2023

Produk Aksesoris Interior Rumah Terinspirasi Budaya Nusantara Non Objek

Rumah adalah tempat dimana kita menghabiskan waktu terbanyak setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Rumah menjadi tempat dimana kita beristirahat, melakukan aktivitas bersama keluarga ataupun teman, dan bahkan mengerjakan hobi kita. Sebuah rumah yang tertata dengan dihiasi produk-produk aksesoris rumah tangga (home decor) yang menarik tentunya akan membantu kita untuk lebih betah dan nyaman di rumah.

Gambar. Produk Aksesoris Interior

Fungsi produk aksesoris interior rumah tangga secara umum terbagi menjadi fungsi pakai dan fungsi dekoratif (hias). Produk aksesoris interior rumah tangga dengan fungsi pakai dibuat terutama untuk memenuhi nilai guna dari produk tersebut. Sementara produk aksesoris interior rumah tangga dengan fungsi hias dibuat dengan mengutamakan nilai estetis/keindahannya sebagai elemen dekoratif pada ruangan. Dewasa ini, kita sering menemukan produk aksesoris interior rumah tangga yang tidak hanya memiliki fungsi pakai, namun juga didesain unik dan menarik sehingga tetap sesuai untuk menjadi elemen dekoratif ruangan rumah tinggal. Hal ini bertujuan untuk menambah nilai ekonomis/nilai jual dari produk aksesoris interior rumah tangga yang dibuat. Produk yang bernilai guna dan unik serta menarik disaat yang bersamaan akan lebih diminati oleh masyarakat luas.

Dalam membuat produk kerajinan aksesoris interior dengan fungsi utama sebagai elemen dekoratif ruang, maka perlu adanya beberapa unsur penting yang harus dipertimbangkan seperti: keterampilan tangan (kemampuan teknik pembuatan), unsur ragam hias serta unsur estetika yang melingkupi bentuk, warna dan komposisi. Kemampuan memodifikasi berbagai bahan dan teknik lokal akan menghasilkan
produk kerajinan yang unik dan segar.

Pada unit satu, telah dijelaskan bahwa sumber inspirasi budaya Nusantara bagi produk kerajinan dapat bersumber dari objek/artefak Nusantara dan dari bentuk budaya Nusantara non objek. Unit ini akan fokus kepada pengembangan produk aksesoris interior rumah tangga yang terinspirasi dari bentuk budaya Nusantara non objek.

Contoh Produk Interior Fungsi Pakai Yang Terinspirasi Budaya Nusantara Non Objek


Tempat Lilin
Contoh pengembangan bentuk tempat lilin yang bernilai fungsi namun tetap mengutamakan estetika sebagai elemen dekorasi interior, terispirasi dari lekuk tubuh penari tradisional (penyederhanaan bentuk/simbol). Lekuk tubuh penari diinterpretasikan dalam simbol garis tipis sederhana yang menghasilkan desain produk kerajinan logam yang modern dan unik.

Contoh Produk Interior Fungsi Hias Yang Terinspirasi Budaya Nusantara Non Objek

Hiasan Dinding
Pengembangan fungsi topeng (karakter) yang biasanya digunakan dalam upacara masyarakat adat Sulawesi menjadi hiasan dinding sebagai bagian dari fungsi dekoratif interior.


Lembar Kerja Siswa

Contoh Gagasan produk kerajinan terinspirasi upacara adat Sunda

Mengeksplorasi Upacara Adat Pernikahan Sunda Sebagai Sumber Gagasan Bentuk dan Ragam Hias

Dalam masyarakat Sunda, pernikahan adalah sebuah ikatan yang penting antara sepasang manusia yang akan menempuh kehidupan rumah tangga. Moment yang penting ini dirayakan tidak hanya dengan tari-tarian tradisional, tetapi juga dengan upacara adat yang sakral dan mengandung banyak simbol. Pernikahan adat Sunda dijalani dengan serangkaian prosesi yang terdiri dari: pengajian, ngebakan/siraman, sungkeman, saweran, nincak endok, meuleum haruput, ngalepaskeun japati, huap lingkung, dan pabetot bakakak.

Upacara Ngebakan/Siraman: artinya menuangkan air, adalah upacara yang dilakukan sehari sebelum pernikahan berlangsung. Dilakukan oleh kedua mempelai untuk mengingat bagaimana ia dimandikan dahulu oleh orang tua. Air siraman berupa bunga 7 rupa yang akan membantu kedua mempelai untuk mensucikan diri lahir dan batin. Diantara simbol yang banyak dipakai dalam upacara ini adalah bunga melati yang tidak hanya dipakai sebagai bagian dari hiasan rambut dan pakaian, tetapi juga dicampurkan ke dalam air di upacara Ngebakan/Siraman yang dilakukan oleh calon pengantin sehari sebelum pernikahan.

Gambar Pernikahan adat Sunda

Setelah acara akad nikah, pengunjung seringkali dihibur dengan tarian-tarian tradisional Sunda seperti contohnya tari jaipong, tari merak, tari ketuk tilu dan lain sebagainya. Pengamatan pada bahasa tubuh penari, ekspresi dan ciri khas gerak pada sebuah tarian tradisional dapat menjadi sumber gagasan bentuk dari sebuah produk atau ragam hias.

Gambar. Observasi upacara Ngebakan/Siraman dan tari Jaipong dalam upacara pengantin Sunda sebagai sumber gagasan






Produk Kerajinan Aksesoris Interior Rumah Tangga (Home Decor) Terinspirasi Budaya Nusantara

Di masa lalu, bentuk kerajinan seperti gerabah, keranjang, tikar, patung, motif ukiran telah menjadi bagian dari bangunan tradisional dan sebagai alat-alat yang dapat dimanfaatkan dalam hidup sehari-hari. Berjalannya waktu, bentuk-bentuk kerajinan ini berkembang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun juga sebagai elemen dekoratif. Perkembangan desain produk aksesoris rumah tangga (home decor) pun semakin variatif mengikuti perkembangan gaya hidup yang selalu dinamis.

Keragaman budaya Indonesia saat ini telah sering dimanfaatkan sebagai sumber gagasan dalam pengembangan produk interior rumah tangga. Bentuk-bentuk peninggalan tradisi dari suku-suku dan bentuk kepercayaan masyarakat di Nusantara yang kaya dan beragam menjadi sumber gagasan yang tiada habisnya. Pemanfaatan sumber daya alam lokal menjadi alternatif yang menarik dalam mengembangkan produk kerajinan rumah tangga yang unik baik bagi pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Berikut ini beberapa contoh produk interior yang dapat dikembangkan dengan terispirasi budaya Nusantara.

 Gambar. Hiasan dinding cermin
Bentuk jendela kayu dengan ukiran dari Jepara yang seringkali dipakai sebagai hiasan dinding. Keberadaannya sebagai bagian dari elemen dekoratif interior rumah menambah keindahan estetik rumah bagi penghuninya.




Gambar. Lampu meja bermotif mega mendung

Lampu meja berbentuk dome dengan ukiran bermotif mega mendung berbahan tembaga atau tembikar. Lampu meja digunakan sebagai alat penerangan fungsional namun juga sebagai elemen estetik pada penataan interior rumah.

Gambar. Hiasan dinding

Hiasan dinding berbentuk daun yang terinspirasi dari berbagai bentuk daun dan bunga yang mudah ditemukan di alam Indonesia. Dibuat dari bahan logam tipis.

Gambar. Benda pakai kebutuhan sehari-hari

Benda pakai kebutuhan sehari-hari seperti nampan, termos, gelas, dengan motif dan ragam hias khas Nusantara.





Soal Pereaksi Pembatas 2

1.  Logam timbal (Pb) yang massanya 20,7 gram direaksikan dengan 10 gram oksigen dan membentuk timbal(IV) oksida  ( PbO 2 ​ )  dengan reaksi...